Pages

Sabtu, 02 Februari 2013

FAKTOR PERKAWINAN PENYEBAB REKONVERSI AGAMA DI DALUNG



FAKTOR PERKAWINAN PENYEBAB REKONVERSI AGAMA DI DALUNG
Oleh
I Made Adi Surya Pradnya
Perkawinan dalam Agama Hindu memiliki nama yang berbeda yaitu Pawiwahan. Menurut agama Hindu banyak sekali sumber hukum yang dipakai sebagai rujukan dalam usaha mencari penyelesaian permasalahan yang dihadapi, sesuai dengan konteks-nya. Adapun sumber hukum menurut Hindu ada tertulis maupun tidak tertulis, Hukum Hindu yang tertulis sering disebut dengan sastra dresta banyak sekali sastra-sastra Hindu mengatur tentang hal ini, antara lain: Manawa Darma sastra, Palasara sastra dan lain sebagainya, sedangkan hukum tidak tertulis disebut dengan Loka dresta dan atmanastuti (yang merupakan mufakat yg terbaik merupakan bhisama orang banyak dilingkungan sekitarnya).
Pawiwahan memiliki pengertian, dari sudut pandang etimologi atau asal katanya, yaitu kata pawiwahan berasal dari kata dasar “wiwaha”. Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata wiwaha berasal dari bahasa sansekerta yang berarti pesta pernikahan; perkawinan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997:1130). Parisada Hindu Dharma Pusat, (1985: 34), Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu I-XV dijelaskan bahwa “perkawinan ialah ikatan sekala niskala (lahir bathin) antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal (satya alaki rabi)”. Jadi pawiwahan dapat didefinisikan ikatan lahir batin (sekala dan niskala) antara seorang pria dan wanita untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal yang diakui oleh hukum Negara, Agama dan Adat.
Pawiwahan atau perkawinan di Bali mengikuti aturan adat istiadat yang berlaku dimana dikenal istilah Purusa dan Pradana yaitu laki dan perempun. Pewarisan keturunan atau bahkan harta benda diberikan dan diserahkan kepada laki-laki, oleh karena itu laki-laki memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan berkeluarga. Hal ini telah disadari oleh seluruh masyarakat Hindu di Bali, sehingga perkawinan memiliki peranan penting dalam rekonversi agama ke Hindu, berikut penuturan Ni Nyoman  Bunter  istri dari I Wayan Biasa yang melalukan rekonversi karena faktor perkawinan. Menurut Ni Nyoman  Bunter dirinya dulu melakukan Konversi agama ke Kristen dikarenakan mengikuti suaminya, karena saking cintanya Ni Nyoman  Bunter rela untuk melepaskan baju Hindunya dan mau memakai baju Kristen. Ketika Ni Nyoman  Bunter menjalani hidup sebagai umak Kristen sangat merasa bahagia dan hidupnya selalu berkecukupan namun pada akhirnya kebahagian tersebut berakhir ketika bangkrutnya perusahaan suaminya karena banyak memberikan pinjaman kepada orang-orang yang sama sekali tidak dikenali identitasnya.
Ni Nyoman Bunter selalu memberikan pinjaman tanpa melihat bagaimana orang tersebut sampai akhirnya Ni Nyoman  Bunter meminjam uang untuk memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan. Pinjaman Ni Nyoman  Bunter pun semakin menumpuk bahkan tidak sanggup membayarnya. Semua harta benda, rumah, mobil dan lain sebagainya di jual untuk menutupin utang tersebut. Diimpit kebutuhan hidup yang banyak, akhirnya mereka sekeluarga memutuskan pulang kampung dan meminta bantuan dari keluarga dekatnya, keluarganya yang masih umat Hindu menyuruh Ni Nyoman  Bunter untuk bertanya kepada orang pintar (Balian), setelah bertanya dan mendapatkan jawaban yang jelas suami Ni Nyoman  Bunter memutuskan untuk melakukan Rekonversi agama ke Hindu (kembali memeluk agama leluhurnya Hindu), sehingga Ni Nyoman  Bunter juga ikut melakukan Rekonversi agama ke Hindu.
Hal tersebut juga dialami Ni Wayan Suartini, Suartini melakukan Konversi ke Kristen karena Faktor perkawianan dengan seorang umat Kristen. Menurut Suartini “saya melakukan Konversi agama ke Kristen karena saya menikah dengan warga umat Kristen mau tidak mau saya harus mengikuti agama yang dianut oleh suami saya”, menurutnya suami merupakan kepala keluarga dan semua keputusan di pengang dan ditentukan oleh suaminya. 6 bulan menjalani umat Kristen, Suartini melakukan Rekonversi agama ke Hindu karena permintaan suaminya berdasarkan masalah yang dihadapinya sampai mereka memutuskan untuk melakukan Rekonversi agama kembali ke Hindu.
Menurut I Made Tirta yang menyatakan melakukan Konversi ke Kristen karena faktor dari keluarga, keluarganya terdahulu melakukan Konversi ke Kristen karena perkawinan orang tuanya, ayahnya mengikuti agama ibunya yaitu Agama Kristen dan selanjutnya melakukan Rekonversi kembali ke Hindu di karenakan faktor pernikahan disamping juga karena keinginannya sendiri untuk melakukan pindah agama ke Hindu. Tirta “ketika saya berada di Lampung sudah muncul dibenak saya untuk melakukan Rekonversi atau pindah agama ke Hindu, entah dari mana datang keinginan tersebut, pindah agama saya terwujud ketika saya menikah, saya langsung melakukan pindah agama ke Hindu dan melakukan upacara Sudiwadani di Lampung”.
Perkawinana atau Pawiwahan merupakan faktor penyebab masyarakat untuk melakukan Konversi atau Rekonversi agama dari suatu agama ke agama yang lainnya. Hal tersebut di pertegas oleh I Wayan Dana Bendesa Pakraman Tuka yang menyatakan warganya melakukan Konversi atau Rekonversi agama adalah pernikahan atau perkawinan. Begitu juga dengan I Made Triasa Perbekel Desa Dalung, yang menyatakan bahwa warganya melakukan pindah agama karena faktor perkawinan.
Peneliti adalah Mahasiswa Program Doktor Ilmu Agama
IHDN Denpasar

IMG_0057 
I Wayan Tirta


1 komentar:

  1. Apakah Anda perlu pinjaman tanpa jaminan untuk mendirikan sebuah bisnis atau pinjaman untuk renovasi dan banyak lagi, pencarian tidak lebih, kami adalah perusahaan yang sah dan pada tingkat bunga rendah dari 2% dan bersedia untuk meminjamkan jumlah yang Anda ingin meminjam dan membuat tahun ini yang berhasil untuk Anda. Mohon mengisi data pinjaman ini di bawah ini dan menghubungi kami melalui email perusahaan kami: gloryloanfirm@gmail.com.
    Nama lengkap: _______________
    Negara: __________________
    Sex: ______________________
    Umur: ______________________
    Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
    Durasi Pinjaman: ____________
    Tujuan pinjaman: _____________
    Nomor ponsel: ________

    Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com

    BalasHapus