Pages

Sabtu, 02 Februari 2013

PENDIDIKAN HINDU MASA DEPAN



GRAND DISAIN PENDIDIKAN HINDU KEDEPAN
Oleh
I Made Adi Surya Pradnya

Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kemajuan peradaban manusia, pendidikan yang baik akan mempengaruhi karakter masyarakatnya, begitu pula sebaliknya. Agama Hindu merupakan agama yang telah ada sejak dulu dan memiliki bentuk pendidikan dalam penyampaian ajaran kehinduan dengan sistim aguron-guron, termasuk zaman itihasa (ramayana dan mahabharata) dan purana. Pendidikan Hindu tidak saja terbatas pada ajaran apara widya tetapi juga para widya, sehingga perpaduan kedua ajaran tersebut melahirkanlah kecerdasan jasmani dan rohani. Kecerdasan jasmani tanpa diikuti kecerdasan rohani menyebabkan awidya, akibatnya ilmu yang dimiliki tidak berguna bagi kehidupan masyarakat.
Perkembangan pendidikan Hindu di dunia saat ini mengalami perubahan dalam format pendidikan yang lebih modern dan berlandaskan hukum yang berlaku disuatu negara, termasuk Indonesia. Bahkan Undang-Undang melindungi serta mengatur pendidikan di Indonesia, termasuk pula pendidikan agama. Di Indonesia perguruan tinggi negeri berbasis Hindu telah ada berjumlah 3 (tiga) dan itupun berbentuk Sekolah Tinggi dan Institut, seperti STAHN Tampung Penyang Palangkaraya, STAHN Gde Puja Mataram dan Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, sehingga grand disain pendidikan perguruan tinggi Hindu kedepanya mesti berbentuk universitas negeri, karena dengan universitas mampu mengembangkan pendidikan ajaran Agama Hindu yang universal dalam bentuk fakultas, sekurang-kurangnya 4 golongan Fakultas seperti Ilmu Agama/Kerohanian, Ilmu Kebudayaan, IlmuSosial, Ilmu Eksakta dan Teknik. Dengan demikian output dari universitas dapat diterima dalam bentuk pekerjaan sesuai disiplin keilmuan yang dipilih, tentunya dengan basic Hindu. Disamping itu tujuan dari perguruan tinggi dapat dikembangkan, termasuk pula Tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Perkembangan dalam pendidikan telah disebutkan jika Hindu memiliki universitas negeri, maka minimal empat fakultas dari berbagai golongan dapat dimasukan, sehingga secara otomatis bentuk-bentuk pendidikan dalam ajaran Hindu yang selama ini belum populer dapat diimplementasikan dengan kombinasi pendidikan barat maupun umum. Outputnya pun akan menjadi multidisipliner yang memperkaya keilmuan Hindu.
Bidang penelitian, maka mahasiswa tidak akan monoton meneliti permasalahan tattwa, susila dan upacara saja dalam kerangka hindu seperti STAHN dan IHDN saat ini, melainkan dapat meneliti keilmuan yang lain sesuai fakultas yang dimiliki, seperti kedokteran misalnya, sehingga akan memperkaya refrensi keilmuan Hindu, sebab Hindu khususnya di Indonesia hanya memiliki beberapa peneliti yang konsen dalam meneliti, itupun hanya meneliti khusus pada tiga kerangka dasar agama Hindu. Padahal hindu membutuhkan banyak ilmuan untuk mengembangkan, menemukan dan membuktikan kebenaran ajaran Hindu dalam kehidupan masyarakat saat ini melalui penelitian.
Bidang Pengabdian masyarakat, kemajuan pendidikan tinggi berbentuk universitas negeri akan lebih memberikan kontribusi akademis maupun praktis kepada masyarakat, sehingga pemikiran maupun ide-ide dapat langsung dirasakan masyarakat terlebih dengan adanya multidipliner keilmuan yang dimiliki, maka pengabdian masyarakat dapat dikombinasikan dalam kolaborasi keilmuan, ketika umat memerlukan pengabdian, maka kegiatan sosial bisa dilakukan dengan bersama-sama, hal ini bisa dilakukan setiap caturwulan oleh beberapa fakultas maupun rektorat, disamping sebagai lembaga konsultasi masalah masyarakat yang dibuka setiap harinya.
Universitas negeri Hindu akan dapat memberikan kontribusi yang luas untuk kemajuan ajaran Hindu kedepanya, bahkan wacana untuk membentuk Hindu center, pasti akan terealisasikan, karena pemikir maupun intelektual Hindu dapat memberikan ide-idenya dalam dunia akademis yang hasilnya dapat dinikmati langsung oleh umat Hindu di Indonesia maupun internasional. Oleh karena itu adanya Universitas Negeri Hindu juga menjadi payung untuk membentuk sekolah-sekolah yang berbasis Hindu dan Bali dapat dipergunakan sebagai pilot project yang tentunya akan dikembangkan didaerah lain, sehingga dalam satu wilayah propinsi minimal memiliki TK, SD, SLTP dan SMA berbasis Hindu.
Lembaga tinggi Hindu (PHDI) dapat pula berafiliasi dengan Universitas Negeri Hindu, untuk mengembangkan pola pembinaan umat Hindu yang lebih cerdas, termasuk pula mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi PHDI selama ini, konsep bhisama yang dikeluarkan PHDI untuk menjaga stabilitas kehidupan manusia dapat diproses dengan kajian-kajian akademis sebelum disampaikan kepada umat serta bentuk penggalian dana yang efektif bagi lembaga tinggi Hindu dan umat Hindu. Disamping itu dengan afiliasi bersama Universitas Negeri Hindu, maka PHDI memiliki pusat tafsir weda yang sesuai dengan maksud dari weda tersebut, sebab selama ini weda ditafsikan dengan multi tafsir, akibatnya umat menjadi kebingungan dalam memahami weda. Meskipun saat ini PHDI memiliki asset perguruan tinggi seperti Universitas Hindu Indonesia (UNHI) tetap harus dikembangkan perguruan tinggi berbentuk universitas negeri, karena dengan universitas negeri, maka seluruh pembiayaan akan disubsidi oleh negara, dana untuk pendidikan hindu semakin besar, biaya pendidikan mahasiswa tidak begitu mahal, bahkan dibantu beasiswa, begitu pula tenaga pengajar dibiayai oleh negara, sehingga dapat focus mengelola sebuah perguruan tinggi, tentunya berguna untuk kemajuan pendidikan hindu kedepanya, meskipun UNHI batal untuk dinegerikan, bukan berarti Hindu tidak memiliki alternatif untuk terbentuknya universitas negeri, melainkan IHDN Denpasar yang berbentuk institut negeri selangkah lagi dapat dijadikan universitas negeri, asalkan seluruh komponen berusaha memberikan dukungan untuk menjadikan IHDN Denpasar menjadi universitas negeri.
Langkah-langkah untuk menjadikan IHDN Denpasar menjadi universitas negeri, pertama sangat dibutuhkan komitmen dan menurut Imron (2002) intervensi dari pemerintah sangat diperlukan, sebab sangat mustahil perguruan tinggi negeri dapat terwujud apabila pemerintahnya tidak memberikan dukungan dan motivasi serta misi untuk mengembangkan IHDN menjadi universitas negeri, tentunya peran Dirjen Bimas Hindu dalam membesarkan pendidikan Hindu berbentuk universitas negeri sangat diperlukan sebagai langkah awal kemajuan pendidikan tinggi Hindu. Grand disain ini harus direalisasikan untuk menciptakan Sumber Daya manusia yang siap bersaing dalam dunia internasional, karena perguruan tinggi negeri agama penyelenggaranya adalah menteri agama, maka dirjen bimas hindu beserta rektor IHDN Denpasar bersinergi untuk menyiapkan langkah kedepan dalam persiapan menjadikan IHDN menjadi universitas negeri, tentunya niat baik dari semua pihak terutamanya pemerintah, tanpa melihat kepentingan perseorangan atau kelompok untuk kebulatan tekad menjadikan IHDN sebagai univeristas negeri Hindu pasti terealisasi.
Kesiapan untuk menjadikan IHDN Denpasar menjadi universitas negeri, perlu didukung pula oleh pemerintah daerah maupun para stakeholder, termasuk pula media dalam mempersiapkan sumber daya manusia khususnya para pengajar serta luas tanah, gedung perkuliahan, publikasi dan fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan peningkatan status menjadi universitas negeri. Kesempatan dan peluang ini, mesti segera direalisasikan, tentunya menjadi sebuah karya yang monumental apabila pemerintah komitmen untuk membesarkan perguruan tinggi negeri Hindu dan dikenang oleh seluruh umat Hindu di Indonesia maupun internasional, serta menjadi sejarah yang dicatat sebagai perintis, penggagas, pendukung dan pendiri universitas negeri Hindu pertama di Indonesia.
Penulis, Mahasiswa Prog. Doktor IHDN Denpasar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar