FAKTOR PERKAWINAN PENYEBAB REKONVERSI AGAMA
DI DALUNG
Oleh
I
Made Adi Surya Pradnya
Perkawinan
dalam Agama Hindu memiliki nama yang berbeda yaitu Pawiwahan. Menurut agama Hindu banyak sekali sumber hukum yang
dipakai sebagai rujukan dalam usaha mencari penyelesaian permasalahan yang
dihadapi, sesuai dengan konteks-nya. Adapun sumber hukum menurut Hindu ada
tertulis maupun tidak tertulis, Hukum Hindu yang tertulis sering disebut dengan
sastra dresta banyak sekali
sastra-sastra Hindu mengatur tentang hal ini, antara lain: Manawa Darma sastra, Palasara sastra dan lain sebagainya, sedangkan
hukum tidak tertulis disebut dengan Loka
dresta dan atmanastuti (yang
merupakan mufakat yg terbaik merupakan bhisama
orang banyak dilingkungan sekitarnya).
Pawiwahan memiliki pengertian, dari sudut pandang etimologi atau asal katanya, yaitu kata pawiwahan berasal dari kata dasar “wiwaha”. Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata wiwaha berasal dari bahasa sansekerta
yang berarti pesta pernikahan; perkawinan (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1997:1130). Parisada Hindu Dharma Pusat, (1985: 34), Himpunan
Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu I-XV
dijelaskan bahwa “perkawinan ialah ikatan sekala niskala (lahir bathin) antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal (satya alaki rabi)”. Jadi pawiwahan dapat didefinisikan ikatan
lahir batin (sekala dan niskala) antara seorang pria dan wanita
untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal yang diakui oleh hukum Negara, Agama
dan Adat.
Pawiwahan atau perkawinan di Bali mengikuti aturan adat istiadat yang
berlaku dimana dikenal istilah Purusa dan
Pradana yaitu laki dan perempun.
Pewarisan keturunan atau bahkan harta benda diberikan dan diserahkan kepada
laki-laki, oleh karena itu laki-laki memegang peranan yang sangat besar dalam
kehidupan berkeluarga. Hal ini telah disadari oleh seluruh masyarakat Hindu di
Bali, sehingga perkawinan memiliki peranan penting dalam rekonversi agama ke
Hindu, berikut penuturan Ni Nyoman
Bunter istri dari I Wayan Biasa
yang melalukan rekonversi karena faktor perkawinan. Menurut Ni Nyoman Bunter dirinya dulu melakukan Konversi agama ke Kristen dikarenakan
mengikuti suaminya, karena saking cintanya Ni Nyoman Bunter rela untuk melepaskan baju Hindunya
dan mau memakai baju Kristen. Ketika Ni Nyoman
Bunter menjalani hidup sebagai umak Kristen sangat merasa bahagia dan
hidupnya selalu berkecukupan namun pada akhirnya kebahagian tersebut berakhir
ketika bangkrutnya perusahaan suaminya karena banyak memberikan pinjaman kepada
orang-orang yang sama sekali tidak dikenali identitasnya.
Ni
Nyoman Bunter selalu memberikan pinjaman tanpa melihat bagaimana orang tersebut
sampai akhirnya Ni Nyoman Bunter meminjam
uang untuk memberikan pinjaman kepada orang-orang yang membutuhkan. Pinjaman Ni
Nyoman Bunter pun semakin menumpuk
bahkan tidak sanggup membayarnya. Semua harta benda, rumah, mobil dan lain
sebagainya di jual untuk menutupin utang tersebut. Diimpit kebutuhan hidup yang
banyak, akhirnya mereka sekeluarga memutuskan pulang kampung dan meminta
bantuan dari keluarga dekatnya, keluarganya yang masih umat Hindu menyuruh Ni
Nyoman Bunter untuk bertanya kepada
orang pintar (Balian), setelah bertanya dan mendapatkan jawaban yang jelas
suami Ni Nyoman Bunter memutuskan untuk
melakukan Rekonversi agama ke Hindu (kembali
memeluk agama leluhurnya Hindu), sehingga Ni Nyoman Bunter juga ikut melakukan Rekonversi agama ke Hindu.
Hal
tersebut juga dialami Ni Wayan Suartini, Suartini melakukan Konversi ke Kristen karena Faktor
perkawianan dengan seorang umat Kristen. Menurut Suartini “saya melakukan Konversi agama ke Kristen karena saya menikah dengan
warga umat Kristen mau tidak mau saya harus mengikuti agama yang dianut oleh
suami saya”, menurutnya suami merupakan kepala keluarga dan semua keputusan
di pengang dan ditentukan oleh suaminya. 6 bulan menjalani umat Kristen,
Suartini melakukan Rekonversi agama
ke Hindu karena permintaan suaminya berdasarkan masalah yang dihadapinya sampai
mereka memutuskan untuk melakukan Rekonversi
agama kembali ke Hindu.
Menurut
I Made Tirta yang menyatakan melakukan Konversi
ke Kristen karena faktor dari keluarga, keluarganya terdahulu melakukan Konversi ke Kristen karena perkawinan orang
tuanya, ayahnya mengikuti agama ibunya yaitu Agama Kristen dan selanjutnya
melakukan Rekonversi kembali ke Hindu
di karenakan faktor pernikahan disamping juga karena keinginannya sendiri untuk
melakukan pindah agama ke Hindu. Tirta “ketika
saya berada di Lampung sudah muncul dibenak saya untuk melakukan Rekonversi
atau pindah agama ke Hindu, entah dari mana datang keinginan tersebut, pindah
agama saya terwujud ketika saya menikah, saya langsung melakukan pindah agama
ke Hindu dan melakukan upacara Sudiwadani di Lampung”.
Perkawinana
atau Pawiwahan merupakan faktor
penyebab masyarakat untuk melakukan Konversi
atau Rekonversi agama dari suatu
agama ke agama yang lainnya. Hal tersebut di pertegas oleh I Wayan Dana Bendesa Pakraman Tuka yang menyatakan
warganya melakukan Konversi atau Rekonversi agama adalah pernikahan atau
perkawinan. Begitu juga dengan I Made Triasa Perbekel Desa Dalung, yang
menyatakan bahwa warganya melakukan pindah agama karena faktor perkawinan.
Peneliti adalah Mahasiswa Program Doktor Ilmu Agama
IHDN Denpasar


I Wayan Tirta
Apakah Anda perlu pinjaman tanpa jaminan untuk mendirikan sebuah bisnis atau pinjaman untuk renovasi dan banyak lagi, pencarian tidak lebih, kami adalah perusahaan yang sah dan pada tingkat bunga rendah dari 2% dan bersedia untuk meminjamkan jumlah yang Anda ingin meminjam dan membuat tahun ini yang berhasil untuk Anda. Mohon mengisi data pinjaman ini di bawah ini dan menghubungi kami melalui email perusahaan kami: gloryloanfirm@gmail.com.
BalasHapusNama lengkap: _______________
Negara: __________________
Sex: ______________________
Umur: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor ponsel: ________
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com